Contoh Cerpen




Terror


“Daaarrrr…….”, Suara petir yang sangat kencang membuat rodric terbangun dari tidurnya dengan wajah yang kaget, dia terlihat sangat panik saat petir itu berbunyi sangat kencang, namun rodric berfikir itu bukan apa-apa dan rodric pun tidur kembali. “daarrr…”, “dar”(seperti sesuatu yang melesat berbunyi tidak sampai lewat 1 detik dari bunyi petir), rodrik pun terbangun lagi karena suara yang sama, rodrik pun tidak menghiraukannya lagi dan mulai tidur kembali, namun rodric merasakan hal yang aneh terjadi pada suara petir tersebut, dia pun mulai terfokus dengan suara petir tersebut, “daarrr…”, “dar”(seperti sesuatu yang melesat berbunyi tidak sampai lewat 1 detik dari bunyi petir kembali berbunyi), rodric pun langsung bergegas dari tempat tidurnya dan mengambil pukulan baseball miliknya, “sebenarnya apa yang sedang terjadi ?” rodric berkata. Rodric berkeinginan untuk keluar dari kamarnya namun suara aneh terdengar seperti ada yang sedang menyeret sesuatu di luar kamarnya, rodric mulai ketakutan dan mulai berfikir panjang tentang apa yang sedang terjadi di luar, setelah berfikir panjang rodric pun memberanikan diri untuk keluar.
            Rodric membuka pintu kamarnya dengan sangat hati hati, dia pun mulai mengendap dari sisi rumah ke sisi rumah lainnya dengan tujuan kekamar orang tuanya ternyata itu jam 2 malam. Saat rodric memegang daun pintu kamar orang tuanya, dia mendengar ada suara bunyi pintu terbuka dari arah dapur yang mengarah ke pintu keluar belakang, namun rodric tetap kekeh ingin kekamar orang tuanya.
            Rodric berharap semoga tidak terjadi apa-apa, namun naas saat rodric membuka pintu kamar orang tuanya, darah berceceran dimana-mana dan jendela kamarnya pun pecah, rodric sangat terkaget-kaget dan akhirnya menangis, namun dia berfikir untuk tetap tegar dan percaya orang tuanya tidak apa-apa, akhirnya dia memberanikan diri untuk keluar rumah dan mencari orang tuanya.
            Rodric pun mulai mengendap-ngendap kembali sambil keluar rumah, lalu terdengar lagi bunyi “dar” tapi kali ini bunyinya bukan dari petir, dan secara bersamaan terdengar suara teriakan wanita seperti sangat kesakitan dengan sangat kencang, rodric pun tidak bergerak dan menatap kosong kearah suara teriakan wanita itu, seketika suasana sunyi sepi. “ibuuuuu………” rodric berteriak, rodric mulai berlari kearah suara itu dan rodric pun menemukan ibunya yang terluka akibat tertembak, rodric pun menangis sambil memeluk ibunya, rodric pun berkata”ibu jangan pergi, jangan tinggalkan aku bu, aku sendiri disini. Aku akan secepatnya bawa ibu kerumah sakit”. “Tolong…..” rodrik berteriak meminta pertolongan. Ibu rodric pun berbicara “nak, jangan hiraukan ibu, biarkan ibu disini, ibu sangat meminta tolong kepada mu untuk selamatkan ayah mu”. “ayah ?, emang apa yang sudah terjadi ibu ?”rodric berkata. “ayahmu sedang dalam bahaya, tolong selamatkan dia” ibu rodric berkata sambil menangis. “tinggal kan ibu disini nak, dan percayalah ibu tidak apa-apa di sini, satu hal jangan berteriak seperti tadi lagi, ibu takut kamu akan ketahuan dengan para penjahat itu ?” kata ibu rodrik. “ok bu, sesuai dengan permintaan ibu” kata rodrik. Rodrik pun mulai meninggal kan ibunya, namaun ibunya kembali berpesan “tunggu nak. Ibu berjanji akan membantu mu dan menolong ayahmu nanti, ibu janji” kata ibunya. Akhirnya ridric pun mulai meninggal kan ibunya dan mulai mencari ayahnya dengan penuh kekesalan dan ambisi yang besar.
            Sudah 2 hari rodric mencari ayahnya tetapi tak kunjung menemukan titik terang, rodric hanya di bekali buah-buahan yang dia petik setiap dia melewati pohon buah. Rodric pun mulai putus asa dan ingin menyerah saja, dia sudah sangat lelah dan lemas, akhirnya rodric pun berlutut dan akhirnya jatuh tertidur akibat kelelahan. “rodric bangun, hey nak. Rodric ?, bangun nak, mengapa engkau menyerah ?” kata ibu rodric, “ibu…?” kata rodric, “iya nak ini ibu, kamu tidak ingat apa kata ibu ?, kamu ingin perjuangan kita sia-sia ?, kamu sudah meengecewakan ibu nak, ini bisa menjadi akhir dari keluarga kita”kata ibu rodric, “maaf bu, aku sudah tidak tahan akan tubuh yang lelah ini” kata rodric, ibu rodric berkata “ayo nak, kamu pasti bisa, temukan ayahmu, bantu dia untuk melewati masalah ini, jangan khawatir dengan ibu, ibu baik-baik saja, sudah lah cepat, ayo nak, ayoo…….”(suara itu semakin mengecil dan menghilang), rodric pun bangun sambil berteriak ”ibu ?, ibu…..?, IBU……..”, setelah itu rodric pun berdiri dan berkata “AKU PASTI BISA”, “tunggu aku dan ayah kembali bu, aku janji” kata rodric.
            Rodrik pun mulai mencari ayahnya lagi sampai kemanapun tanpa tujuan, namun rasa putus asa itu muncul lagi. “ya tuhan tujukan arah dimana ayah ku, aku memohon kepada mu untuk selalu menjaganya dan beritahu dia bahwa anaknya sedang mencarinya, ya tuhan tolonglah…….”kata rodric. Rodric pun menangis tersedu-sedu. Gemuruh pun berbunyi tanda akan hujan. Rodric pun berdiri dan mencari tempat meneduh, dan kebetulan tidak jauh dari sana terdapat rumah yang sangat kecil yang cukup untuk dirinya meneduh, rodric pun berlari dan meneduh disana.
            Sesampainya di sana, rodric hanya meneduh di teras kecil rumah itu, tapi rodric penasaran dan ingin masuk kedalam. Rodric pun mulai mencoba masuk, dan ternyata pintunya tidak terkunci.
            Rodric menatap sekeliling di dalam rumah yang kecil yang penuh dengan kertas tempel, rodrik pun bingung dan kaget, sebenarnya rumah apa ini. Rodric pun mulai mencari tau salah satu kertas yang ada di sana, dan ternyata ada suatu kertas yang mengejutkan di atas meja yang rodric baca, kertas itu berjudul “skenario penculikan”, rodric pun kaget tapi di iringi rasa penasaran, lalu rodric pun membacanya lagi “rumah ungu di jalan lampu 3 no 21, terletak rumah disamping perkebunan dengan dataran tinggi sekitar 15 meter. Target 1 keluarga dengan orang tua dan 1 anak remaja berusia 18 tahun. Target utama bapak Robert petinggi perusahaan, pada jam 2 malam. Target tertidur tepat pada kamar yang jendelanya mengarah ke bukit. Titik tembak pada pohon jati nomor 2 dengan arah barat, lakukan tembakan secara bersamaan dengan bunyi petir”. “tidak mungkin” kata rodric. Lalu ada kertas selanjutnya yang bertuliskan “tembak target di bagian perut dan kaki. Kerahkan 4 orang untuk membawa semua orang di rumah itu pergi. Catatan target sudah tertangkap dan 1 anak menhilang, target selanjutnya 1 anak remaja berusia 18 tahun sedang di cari”. “apa ?, mereka mencariku juga ?, untuk apa ?” kata rodric. “tunggu sebentar, kertas apa lagi ini ?” kata rodric. Rodric pun membacanya dan ternyata isinya “kami telah menemukan mu nak J”. “oh….. tidak”kata rodric,
Seketika muncul bayangan seseorang seperti mebawa balok kayu dan kemudian menghantam rodric di bagian bahu yang membuat rodric tak sadarkan diri.
            “bawa dia ke gubuk itu, sementara ikat dia dengan kain dulu. Kita harus cari rantai untuknya dan pastikan dia tetap pingsan sampai kalian mengikat tangan dan kakinya”kata salah satu penculik. “dimana aku ?”kata rodric dalam hati, diisaat itu pula rodric terbangun dan mendengar percakapan dari salah satu penculik, karena hal itu rodric pura-pura pingsan untuk menghindari pukulan dari para penculik. Sampailah rodric dan penculik itu di gudang. “baik lah nak, sekarang kamu sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Ucapkan selamat tinggal nak kepada keluargamu….”, “hahahhaha…..”tertawa para penculik itu. “harta, harta, sudah di depan mata”kata salh satu penculik sambil melangkah keluar gubuk. “tidak semudah itu kadal gurun, lihat saja nanti”kata rodric.
            “hanya kain ?, ini sih gampang untuk melepaskannya. Dasar penculik bodoh, mereka tidak tahu siapa aku hehehe. Tapi tunggu dulu, ada suara langkah dari luar gubuk yang mengarah kesini. Tampaknya dia akan masuk kedalam, ok aku akan pura-pura pingsan lagi dulu, setelah itu baru beraksi” kata rodric dalm hati. Dan benar saja ada satu penculik yang masuk, namun dia hanya membawa botol minuman dan satu obat serta sapu tangan. Sambil dilihatnya penculik itu dengan mata yang terbuka sedikit, rodric pun mulai menunggu apa yang akan di lakukan penculik itu padanya. Tidak lama penculik itu duduk di dekat pintu gubuk dan menutup pintunya, penculik itu pun mulai meminum botol itu dan setelah lima belas menit penculik itu pun menjadi mabuk dan tidak sadarkan diri, sampai sampai mengigao. “hahaha, memang benar penculik ini adalah orang bodoh. Dia sudah menutup pintu yang membuat ku mudah melawannya tanpa ada orang tahu, eh dia malah mabuk ya…. Semakin mudah aku bebas dari sini”kata rodric dalam hati. Akhirnya rodric pun mulai melepaskan dirinya.
            Setelah berhasil melepaskan diri, rodric berjalan mengendap mengarah ke sang penculik yang mabuk untuk memastikan bahwa sang penculik tetap tidak sadar. Setelah memastikan penculik itu masih tidak sadar, rodric pun akhirnya membuka pintu untuk keluar, namun saat rodric membuka pintunya sedikit, rodric di buat penasaran oleh obat dan sapu tangan itu, akhirnya rodric pun melihat barang itu. Betapa terkejutnya rodric setelah membaca tentang obat itu. “apa ?, ternyata mereka ingin membunuhku dengan obat cair ini. Obat ini memberikan efek yang sangat mematikan jika di hirup dengan waktu 5 detik saja. Terima kasih tuhan kau telah menyelamat kan ku”kata rodric.
            Selanjutnya entah kenapa rodric memiliki ide yang bagus tetapi ini juga sangat kejam, rodric memikirkan perbuatan yang akan dia lakukan selanjutnya yaitu memberi penculik yang mabuk ini obat cair itu supaya aromanya membuat si penculik meninggal dan akhirnya tidak ada yang mengganggu dia untuk menyelamatkan ayahnya.
            Setelah berfikir panjang, akhirnya rodric terpaksa melakukannya sebab tidak ada cara lain lagi, dan akhirnya dilakukan lah perbuatan itu dengan menyebut nama tuhan supaya perbuatan yang dia buat dapat di ampuni sebab untuk kebaikan keluarganya.
            Setelah meracuni penculik mabuk itu, rodric pun membuka pintu dan keluar, hari ternyata sudah gelap, dihitungnya ada 6 penjaga lagi yang masih berjaga di sana. “hmmmm……. Bagaimana aku bisa melawati mereka semua ?”kata rodric pelan-pelan. Rodric pun mulai melihat obat dan sapu tangan itu di tangannya dan dia mulai berfikir untuk melakukan hal yang sama. “baiklah aku akan menggunakan obat ini lagi. Ya tuhan tolong ampuni aku atas semua perbuatan ku ini”kata rodric. Akhirnya rodric masuk lagi kedalam gubuk itu untuk merancang strategi di atas tanah. “hmmm coba kita lihat, di sebelah kanan depan ada satu bertolak belakang dengan ku, sebelah kiri ada satu dengan tenda kecil terbuka, ada dua lagi di serong kiri di depan, dan 2 lagi memasuki ruangan. Baiklah….. akan ku habisi mereka semua”kata rodrik.
            Setelah membuat strategi, rodric mulai menjalani aksinya. Di mulai dari sebelah kiri orang yang di tenda kecil terbuka. “lewat mana agar aku bisa membunuhnya, karena dialah tujuan utama yang harus di bunuh duluan karena posisinya yang tidak di lihat orang lain serta dia juga yang memegang pengelihatan yang luas”kata rodric, akhirnya rodric menemukan jalan di samping gubuknya dan mulai bergerak dengan cara tiarap, dia terus tiarap sampai tenda kecil itu dan krodric pun mulai ke belakang tenda itu dan membekap penculik itu dari belakang. “one down”kata rodric. Selanjutnya rodrik pergi ke kanan depan untuk membunu penculik selanjutnya yang sedang berjaga. “two down. Sangat mudah sekali, sekarang sudah tak ada yang melihat ku. Tapi….”kata rodric, rodric seketika berlari ke tumpukan karung di belakang dua penculik yang sedang berjaga itu, rodric tidak sadar bahwa tumpukan karung itu tepat menempel pada ruangan yang baru saja di masuki oleh dua penjaga, saat rodric sedang berfikir keras, tiba tiba pintu samping di ruangan itu terbuka kea rah rodric, sontak rodric pun kaget dan akhirnya berhasil menenangkan diri. “oh tidak, ada satu penculik keluar, aku harus bagaimana ?. ohh aku tahu, kebetulan pintunya di buka kearah luar sehingga aku tetap bisa bersembunyi di baliknya. Dan saat penculik itu keluar aku akan membekapnya dengan ini” kata rodric. Dan akhirnya benar saja 1 penculik itu keluar dan dengan sigap rodric membekapnya. “three down” kata rodric, namun penculik itu masih bisa berteriak kecil sebelum ajalnya sehingga membuat sedikit bising yang membuat satu prajurit di ruangan itu keluar. “oh tidak, okay okay, akan ku lakukan lagi” kata rodric. Dan ternyata benar saat penculik satu lagi keluar rodric langsung sigap membekapnya dari balik pintu. “four down, akhirnya sisa dua lagi yang sulit”kata rodrik.
Selanjutnya rodric mulai berfikir keras lagi di balik tumpukan karung itu. “ya tuhan apakah ini akhir dari perjalanan ku untuk menyelamatkan ayahku ? beri aku petunjuk lagi ya tuhan, jika memang tak ada cara lain, aku akan membekap salah satunya dan berkelahi dengan pisau yang ku ambil dari penculik itu dengan satunya lagi, walau pun tampaknya tidak akan ada satu detik pun untuk melawannya, tapi tampaknya aku harus melakukan itu. YA AKU HARUS MELAKUKANNYA” kata rodric. Akhirnya rodric memberanikan diri untuk membekap salah satu dari dua penculik itu, dia terus berdoa sambil berjalan mengendap mendekati dua penculik itu. Rodric pun sudah sangat dekat dengan dua penculik itu. “ya… aku siap”kata rodric, dan akhirnya rodric membekap salah satu penculik itu dan benar saja waktunya tidak cukup. Rodric pun mulai pasrah karena penculik itu sudah mengangkat pedangnya dan berusaha untuk menghantamnya. “IBU……..” teriak rodric. “dar” suara tembakan tepat di kepala penculik itu, si penculik akhirnya tewas seketika. “ibu ?, IBU…..”teriak rodric kembali. “halo nak, ibu disini. Tunggu nak ibu akan segera menghampiri mu” kata ibu rodric. Tak lama ibu rodrik datang bersama dua orang preman yang satu wanita dan yang satu lagi pria. “nak” kata ibu rodric, “ibu” kata rodric sambil memeluknya dengan erat. “nak ini adalah kakak beradik yang telah menolong ibu tak lama setelah kau pergi nak. Mereka juga melihat semua yang telah terjadi di rumah kita, mereka pun mengikuti ibu, sampai akhirnya ibu di rawat oleh mereka beberapa hari ini. Oh ya mereka ini ternyata juga mengalami hal yang sama seperti kita, tetapi mereka tidak berhasil menyelamatkan orang tuanya, makannya mereka jadi preman selama ini. Oleh sebab itu saat mereka melihat keluarga kita dalam posisi yang sama seperti mereka dulu, makannya mereka ingin sekali menolong kita agar tidak lagi terjadi hal yang sama kembali” kata ibu rodric. “wah….. terimakasih ya, kawan. Ya sekarang kita berteman saya dan hidup bersama. Anggap saja ini sebagai balas budi kita” kata rodric.
“baik lah nak, sekarang misi kita adalah mencari ayahmu, kira-kira dimana dia ?” kata ibu rodric. “oh ya bu, saat aku di culik aku hanya melihat dua ruangan disini. Satu adalah tempat aku di kurung yaitu di gubuk sebelah sana dan yang satu lagi ruangan tempat menyimpan makanan kuda, dan itu adalah tempat yang belum aku cek bu. Ayo kita cek sekarang”. Kata rodric. Dan akhirnya mereka ber empat mengecek tempat itu, dan ternyata benar ayahnya rodric berada di sana dan penuh luka lebam dan juga bekas luka tembakan di bagian perut. “ayah…..” keduanya berteriak. “ayah ayo bangun ini anakmu” kata rodric. “ayah ?” kata ibu rodric. Namun ayah rodric tidak merespon sama sekali. “biarkan saya mengecek ayah kalian” kata wanita preman itu. “ayah mu masih hidup, namun banyak kekurangan darah. Kakak berikan obat itu” kata wanita preman itu, “baiklah” kata kakak wanita preman itu. Setelah menunggu beberapa menit akhirnya ayah rodric batuk dengan sangat kencang. “dimana aku ?” kata ayah rodric. “ayah sudah di culik dan di siksa disini yah….” Kata rodric. “lalu mengapa kalian bisa ada disini ?’ kata ayah rodric. ‘rodric yang membawa kita semua kesini pah, dia yang telah menyelamatkan ayah” kata ibu rodric. “yah biar ku bantu melepaskan ikatan rantai ini dan kita akan pergi keluar dari sini bersama-sama dan memulai hidup lagi dengan aman” kata rodric. Akhirnya mereka semua membantu ayahnya rodric untuk melepas ikatan rantainya dan mulai keluar dari tempat itu.
Setelah keluar, rodric pun berkata “ayah, perkenalkan keluarga baru kita. Mereka juga ikut membantuku untuk menolong ayah. Hmmm ngomong-ngomong nama kalian siapa ?” kata rodric. “Nama saya Jessica dan kakak saya johsep salam kenal. Terima kasih telah menerima kami menjadi sebagian dari keluarga kalian, walau pun kita punya masalah yang sama, tetapi dengan ini kita juga jadi punya pengalaman dan saling menjaga” kata wanita preman itu. “hmm tidak apa-apa nak, kami menerimamu apa adanya” kata ayah rodric. “yey…. Akhirnya aku punya kakak” kata rodric.
Akhirnya mereka semua bisa hidup bahagia kembali dan memulai semuanya dengan damai. Selesai.

Oleh: I Gusti Ngurah Oka Bawa Wijaya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Belajar Port USB